5 Tanda Kamu Mengalami Sindrom Bridezilla, Kenali Sekarang!
Persiapan pernikahan hampir selesai, tinggal hitung minggu atau bulan menuju hari H, tapi kok tiba-tiba jadi deg-degan, susah tidur, atau malah overthinking soal calon pasangan? Tenang, kamu gak sendirian!
Menjelang hari H, sindrom pra-nikah atau sering juga disebut Bridezilla syndrome ini kerap menghantui banyak pasangan, bahkan mereka yang sudah yakin 100% dengan pilihannya. Kondisi ini wajar terjadi karena pernikahan memang membawa perubahan besar dalam hidup.
Namun, apa sih sebenarnya sindrom pranikah ini? Apa saja tandanya dan bagaimana cara mengatasinya? Yuk, baca artikel ini sampai habis untuk menemukan jawabannya. Jangan biarkan sindrom pra-nikah malah bikin stres dan mengacaukan mood persiapan pernikahanmu.
Apa Itu Bridezilla Syndrome?
Sindrom pra-nikah atau sering disebut dengan istilah Bridezilla syndrome adalah suatu kondisi emosional yang dialami oleh calon pengantin menjelang hari pernikahan.
Istilah “Bridezilla” sendiri berasal dari gabungan kata “bride” (pengantin wanita) dan “Godzilla” (monster fiksi), menggambarkan seseorang yang tiba-tiba berubah menjadi sangat emosional, perfeksionis, bahkan sulit diajak kompromi selama proses persiapan pernikahan.
Kondisi ini umumnya disebabkan oleh tekanan untuk membuat momen pernikahan berjalan sempurna, ekspektasi tinggi dari keluarga atau teman, hingga rasa cemas menghadapi perubahan besar dalam hidup.
Meskipun identik dengan pengantin wanita, kenyataannya pengantin pria juga bisa mengalami hal yang sama yang dikenal sebagai “Groomzilla”.
Namun, kamu gak perlu khawatir karena kondisi ini wajar dialami menjelang hari pernikahan. Meskipun demikian, sindrom pra nikah ini harus dikelola dengan baik supaya gak merusak hubunganmu dengan pasangan, keluarga, hingga tim vendor pernikahan yang membantu mewujudkan pernikahan impianmu.
Tanda-tanda Sindrom Bridezilla
Beberapa pasangan menganggap sindrom pra-nikah ini sebagai ujian dalam perjalan pernikahan. Meskipun sering dimulai dengan masalah kecil yang terlihat sepele, tapi bisa berkembang menjadi lebih besar kalau gak ditangani dengan bijak.
Oleh karena itu, penting banget untuk segera sadar kalau kamu sedang mengalami sindrom pra nikah. Yuk, cari tahu tanda-tanda kamu mengalami sindrom bridezilla di bawah ini. Kamu juga bisa cek apakah kamu kena Sindrom Bridezilla di test ini.
Obsesi Berlebihan Terhadap Segala Detail Pernikahan
Di momen spesial seperti pernikahan, pastinya kamu pengen semuanya berjalan lancar dan sempurna. Nah, terkadang hal ini yang bikin kamu jadi terjebak dalam obsesi berlebihan terhadap segala detail pernikahan atau jadi terlalu perfeksionis.
Mulai dari warna, dekorasi, sampai setiap detail kecil lainnya, semuanya harus sempurna. Kondisi ini biasanya dipicu oleh ketakutan pernikahan yang gagal atau gak sesuai ekspektasi. Padahal, sebenarnya ada banyak hal yang bisa terjadi diluar kendali kamu.
Nah, biar gak terjebak dalam perfeksionisme, coba deh untuk mendelegasikan tugas-tugas yang kurang prioritas atau terlalu detail ke pihak lain. Misalnya, keluarga atau wedding organizer (WO) sehingga kamu bisa fokus ke hal-hal yang lebih penting tanpa stres berlebih.
Ekspektasi yang Terlalu Tinggi
Keinginan segala sesuatu berjalan sempurna, mulai dari vendor, keluarga, teman-teman, hingga dekorasi dan tamu undangan, memang gak bisa dihindari. Biasanya, ini muncul karena ekspektasi tinggi yang sering kamu lihat dari foto-foto pernikahan ‘sempurna’ di media sosial.
Ditambah lagi dengan anggapan kalau pernikahan itu acara sekali seumur hidup yang harus diingat dengan kenangan indah tanpa cela. Alhasil, kamu jadi stres dan gak sadar sudah berubah jadi Bridezilla.
Biar gak terjebak, coba deh untuk lebih realistis dan gak terlalu memaksakan segala sesuatunya sempurna. Delegasikan tugas-tugas yang gak terlalu penting ke anggota keluarga atau WO sehingga kamu bisa fokus ke hal-hal yang lebih penting tanpa terbebani ekspektasi yang terlalu tinggi.
Tingkat Stres Tinggi

Saat lagi sibuk-sibuknya persiapan pernikahan, kadang kamu kesulitan untuk membagi waktu antara pekerjaan, keluarga, dan semua hal yang disiapkan untuk hari H. Akhirnya, waktu buat diri sendiri pun gak ada.
Ditambah lagi dengan banyak hal yang harus dipersiapkan, mulai dari memilih vendor, mengatur tamu undangan, hingga hal-hal kecil lainnya. Kondisi ini tak jarang membuat kamu stres, overwhelmed, hingga cemas.
Lantas, apa yang harus dilakukan? Cobalah untuk menyisihkan waktu untuk self-care. Jadwalkan waktu untuk santai bareng pasangan supaya bisa mengurangi stres.
Kalau merasa stresnya sudah terlalu berat, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional supaya kamu bisa lebih siap dan tenang menghadapi segala tekanan ini.
Kurang Tanggung Jawab Terhadap Uang
Saat persiapan pernikahan, kita sering tergoda buat mengeluarkan uang melebihi budget yang sudah direncanakan. Ini biasanya dipicu rasa insecure atau takut acara pernikahan gak sesuai ekspektasi. Jadi, nekat keluarin biaya lebih untuk detail-detail yang sebenarnya gak masuk dalam budget.
Supaya hal ini gak terjadi di kamu, komunikasikan secara terbuka dengan pasangan soal prioritas dan patuhi budget yang sudah disepakati. Ingat, pernikahan bahagia gak harus mahal. Hal terpenting adalah kenangan dan momen spesial bersama orang-orang tersayang.
Gak Memedulikan Perasaan Orang Lain
Kadang, saking fokusnya sama apa yang diinginkan, kita jadi sampai lupa untuk mendengarkan atau menghargai pendapat orang lain, termasuk pasangan atau keluarga. Hal ini dipicu oleh ego dan keinginan untuk semuanya sesuai dengan yang diimpikan.
Biar gak sampai terjadi, kamu bisa mencoba untuk lebih berempati dan mengobrol terbuka dengan pasangan. Dengarkan feedback dari masing-masing supaya keputusan yang diambil bisa menghargai perasaan semua orang, bukan cuma keinginan kamu sendiri.
Itu dia tanda-tanda kamu mengalami sindrom pra-nikah. Sindrom ini bisa dialami oleh siapa saja dan itu hal yang wajar di tengah kesibukan persiapan pernikahan.
Hal terpenting yang gak boleh dilupakan adalah menjaga kestabilan emosi dan terus berkomunikasi dengan pasangan. Jangan biarkan stres atau tekanan mengganggu momen bahagia yang seharusnya dinikmati.
Salah satu hal yang seru dan bermanfaat yang bisa dikerjain saat quality time bareng pasangan adalah bikin Wedding Registry!
Dengan punya Wedding Registry, kamu dan pasangan bisa lebih terorganisir dan memastikan gak ada kado double atau gak kepake. Ini juga membantu supaya persiapan hidup setelah menikah jadi lebih mindful dan terencana.
Nah, supaya persiapan pernikahan jadi lebih praktis, download Kenangan App di PlayStore atau AppStore untuk bikin undangan digital dan Gift Registry.
Oh iya, jangan lupa cek 3 tips menghemat biaya persiapan pernikahanmu di sini supaya bisa lebih tenang menyambut hari spesial!